Selasa, Februari 14, 2012

PROBOLINGGO

PROBOLINGGO





Kota Probolinggo

Adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Terletak sekitar 100 km sebelah tenggara Kota Surabaya, Kota Probolinggo berbatasan dengan Selat Madura di sebelah utara, serta Kabupaten Probolinggo di sebelah timur, selatan, dan tengah. Kota ini juga terdapat pelabuhan perikanan yang cukup besar.
Kota Probolinggo terdiri atas 5 kecamatan, yaitu Kademangan, Mayangan,Kanigaran ,Wonoasih dan Kedopok
Transportasi
Probolinggo berada di jalur utama Surabaya-Banyuwangi. Probolinggo dapat ditempuh dari Surabaya menggunakan bus dalam waktu 2,5 jam. Kota ini juga terdapat stasiun kereta api lintas timur Surabaya-Jember-Banyuwangi. Kereta api yang singgah di Probolinggo diantaranya: Mutiara Timur (Surabaya-Banyuwangi-Denpasar), Cantik Ekspress (Surabaya-Jember), Logawa (Purwokerto-Surabaya-Jemebr), dan Sri Tanjung (Yogyakarta-Surabaya-Banyuwangi).
TENTANG OBJEK WISATA

Probolinggo merupakan kota yang memiliki obyek wisata yang masih bersifat natural. Misalnya, wisata pantai yaitu pantai Bentar. Tempat wisata ini sangat cocok sebagai tempat untuk melihat sun set (matahari terbenam). Pemandangannya pun begitu memukau sehingga cocok sebagai tempat melepaskan segala penat yang menggelayuti pikiran kita. Telah dibuka Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL) di jalan Basuki Rahmat dan keelokan pelabuhan Tanjung Tembaga yang menawan hati. Didalam TWSL kita dapat mengajarkan berbagai macam flora dan fauna kepada anak-anak dalam masa pra-sekolah agara lebih mengenal keanekaragaman yang ada di alam.
MACAM-MACAM OBJEK WISATA PROBOLINGGO
  1. GUNUNG BROMO
  2. BENTAR
  3. SONGA
  4. AIR TERJUN MADAKARIPURA
  5. TWSL
  6. RONGGO JALU
  7. CANDI JABUNG
  8. KEBUN TEH
  9. CANDI KEDATON
  10. RANU SEGARAN
  11. RANU AGUNG
GAMBAR OBJEK WISATA
1. GUNUNG BROMO



Gunung Bromo (dari bahasa Sansekerta/Jawa Kuna: Brahma, salah seorang Dewa Utama Hindu), merupakan gunung berapi yang masih aktif dan paling terkenal sebagai obyek wisata di Jawa Timur. Sebagai sebuah obyek wisata, Gunung Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif.
Bromo mempunyai ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut itu berada dalam empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang. Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi.
Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo.
2. PANTAI BENTAR




Bentar Indah adalah obyek wisata Pantai yang terletak di tepi jalan Surabaya Banyuwangi, Kecamatan Gending 7 Kilometer dari Kota Probolinggo, ke arah timur. Pantai Bentar sangat potensial mengingat lokasi merupakan lintasan wisata overland Jawa-Bali, bisa dikembangkan menjadi semacam resort. Di sekitar pantai direncanakan akan didirikan Hotel Terapung lengkap dengan fasilitas penunjang lainnya berupa water sport, sea aquarium, play ground, swimming pool, mangroves forest, fish pond dll. Apalagi di sepanjang perjalanan dari Surabaya-Bali hanya ada satu stop over bagi wisatawan, yaitu Pantai Pasir Putih (Situbondo). Makanya Bentar Indah dianggap cukup menjanjikan, khususnya bagi pengusaha restorant dan perhotelan.
Letaknya berada di tikungan jalan raya, berseberangan dengan bukit. Dari atas bukit, nampak lokasi Bentar Indah berada dibibir pantai dengan latar belakang pemandangan laut yang sangat indah. Disebelah timurnya terdapat hutan bakau yang diperluas untuk tambak tradisional untuk benih udang dan ikan laut. Wisatawan dapat memancing, dengan membayar sewa pemancingan. Dimasa mendatang rencananya perjalanan dari Probolinggo menuju Pulau Gili Ketapang akan dialihkan ke Pantai Bentar Indah.
3. SONGA







Sungai Pekalen Atas ini masih sama terletak di desa Ranu Gedang, kecamatan Tiris, kabupaten Probolinggi, propinsi Jawa Timur. Dinamakan desa Ranu Gedang, karena di desa ini banyak terdapat pohon pisang (dalam bahasa jawa pisang disebut Gedang). Pekalen Atas memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi untuk berarung jeram dibandingkan dengan Pekalen Bawah. Bersumber dari mata air Gunung Argopuro dan Gunung Lamongan dengan lebar sungai rata-rata 5-20 meter dan kedalaman air kurang lebih 1-3 meter.
Jarak pengarungan dari Start-Finish kurang lebih 12 kilometer yang ditempuh selama 3,5 jam. Jumlah jeram sekitar 50 buah seperti Welcome, Batu Jenggot, Pandawa, Rajawali, Xtravaganza, KPLA, Tripple Ace, The Fly Matador, Hiu, Cucak Rowo, Long Rapid, Good Bye. Ada pula Jeram Inul, disebut demikian karena untuk melewati jeram itu, setiap peserta harus “bergoyang bak Inul”. Tingkat kesulitan arung jeram disini yaitu grade II sampai III+.
4. AIR TERJUN MADAKARIPURA

Untuk mencapai tempat wisata ini tidak terlalu sulit. Sebaiknya kunjungan dilakukan bila kita akan ke Bromo dari arah Probolinggo dikarenakan searah dengan perjalanan atau saat berada di Bromo dan dilakukan pagi hari. Lokasi bisa dicapai dengan kendaraan pribadi atau mobil sewaan (dari Probolinggo menyewa Panther Rp 150.000,- pp + supir, 12/2003). Jika kita datang dari arah Probolinggo maka sesampai di  Desa Sukapura kita belok kanan., kita akan melewati jalan aspal dengan suguhan pemandangan pada bagaian kiri-kanan berupa gunung tinggi yang menyegarkan mata. Kurang lebih setelah sekitar 5 km melakukan perjalanan, kita akan bertemu dengan pintu masuk kawasan wisata air terjun Madakaripura yang ditandai dengan tempat parkir yang luas dan patung Gajah Mada.

5. TWSL (TAMAN WISATA STUDI LINGKUNGAN)

Taman Wisata Studi Lingkungan atau yang lebih dikenal dengan TWSL diresmikan oleh Bapak Walikota Probolinggo pada hari Jumat tanggal 15 September 2006 yang bertempat di Jalan Basuki Rahmat, pada waktu itu bersamaan pula dengan acara parade bunga dan kirab budaya. TWSL itu nantinya akan dilaksanakan pembangunan berkelanjutan untuk kedepannya. Saat ini pengembangan yang dilakukan di TWSL adalah penanaman berbagai jenis pohon dan pengembangan jenis satwa. Sudah terdapat 20 jenis pohon dan beberapa jenis satwa di TWSL.
Diantara jenis pepohonan antara lain pohon mahoni, mengkudu, waru rangkang dan beberapa jenis tanaman yang lain sdangkan untuk satwa meliputi reptil, unggas, mamalia seperti ular phiton, crocodile, burung kakak tua, burung rajawali, wak-wak, dan masih banyak lagi.
Selain terdapat jenis peohonan dan beragam macam satwa, TWSL juga menyediakan sarana bermain untuk anak-anak, dan yang tak kalah pentingnya lagi disana juga menyediakan fasilitas perpustakaan umum oleh UPTD PISLH yang dimanfaatkan untuk mereka yang ingin mengembangkan wawasan lingkungan dan berinteraksi secara langsung dengan lingkungan TWSL tersebut.
Selain meningkatkan pengetahuan dan wawasan lingkungan, TWSL ternyata masih mempunyai banyak tujuan diantaranya untuk meningkatkan produktifitas lahan sebagai aset Pemerintah Kota Probolinggo, kemudian sebagai akselerasi penyadaran dan kepedulian terhadap pengelolaan pelestarian lingkungan, dan yang terkahir untuk meningkatkan kapasitas daerah Kota Probolinggo.

6. RONGGOJALU




Banyuanyar-Obyek wisata Ronggojalu yang terletak di Kecamatan Leces merupakan salah satu obyek wisata yang sangat diminati oleh masyarakat baik dari dalam maupun dari luar Probolinggo.
Pengunjung yang datang ke obyek wisata Ronggojalu ada yang sekedar berjalan – jalan,duduk – duduk, bahkan adapula yang mencoba memanfaatkannya untuk mandi.
Selain dipakai untuk obyek wisata, Ronggojalu juga sudah dapat dimanfaatkan untuk air minum oleh masyarakat.Proses pengolahan airnyapun dilakukan oleh PDAM Kabupaten Probolinggo sehingga menjadi air yang siap dikonsumsi dan aman bagi kesehatan.
Lokasi Ronggojalu sendiri lumayan jauh dari Pusat Kota Probolinggo, Ronggojalu terletak di kecamatan Leces. Nama dari Danau Ronggojalu ini berasal dari dua nama yaitu Ronggo dan Jalu, sedangkan ronggo atau biasa dipanggil Pak Ronggo adalah suami dari Bu Jalu. Banyak wisatawan lokal yang datang ke sini dan mereka rata-rata adalah keluarga yang ingin menikmati sejuknya udara dan segarnya air dari mata air di Danau ini(icx).
7. CANDI JABUNG







Candi Jabung merupakan salah satu peninggalan bersejarah di Probolinggo yang terletak di Desa Jabung, Kecamatan Paiton berada pada ketinggian 8 m dpl. Candi ini terbuat dari batu merah dengan ukuran, panjang 13,11 m, lebar 9,58 m dan tinggi 15,58 m. Sebelum dipugar areal candi ini seluas 35 x 40 m dan sekarang telah mendapat perluasan 20.042 m2.
Seperti bangunan candi umumnya Candi Jabung terdiri dari bagian subbasement, bagian kaki candi, tubuh candi dan atap candi. Ditinjau dari sudut arsitektur Candi Jabung sangat menarik, karena bagian tubuhnya berbentuk bulat (silinder) yang berdiri diatas bagian kaki candi bertingkat tiga berbentuk persegi. Sedangkan bagian atapnya berbentuk stupa.
Letak pintu bilik candi berada disebelah barat, maka Candi Jabung menghadap ke barat. Pada sisi barat masih terlihat bagian yang menjorok ke depan merupakan bekas susunan tangga naik memasuki candi. Di sebelah Barat Daya halaman candi terdapat bangunan candi. Menara sudut di perkirakan penjuru pagar, fungsinya sebagai pelengkap bangunan induk Candi Jabung. Candi Menara sudut terbuat dari bahan batu bata, bangunan candi tersebut berukuran tiap-tiap sisi 2.55 meter, tinggi 6 meter.


8. KEBUN TEH









Berdasarkan papan arah yang ada di kebun teh, jarak antara Tiris ke kebun teh 12 Km dan ari Probolinggo 60 Km, kalau dari Jatiroto 30 Km dan dari Lumajang 5o Km.
Kebun teh ini ada sejak tahun 1925 dan pelan2 mulai perkembangannya tahun 1930, tanaman tehnya sendiri seluas 300 hektar itu termasuk teh hijau yang dibudidayakan sebesar 10 hektar. Luas 300 hektar tersebut belum termasuk perumahan pegawai PTP XII dan juga ada lapangan sepak bola. Untuk pekerja harian sebagain besar dari penduduk setempat.

9. CANDI KEDATON





Candi kedaton terletak jauh di area pegunungan Argopuro sekitar 60 km dari Probolinggo. Terletak di Dusun Lawang Kedaton Desa Andungbiru Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo jalan dilalui untuk sampai ke Candi kedaton merupakan jalan pedesaan yang sempit dan sudah rusak dibeberapa bagian sedangkan dari jalan menuju candi kedaton harus melewati jalan sempit menurun dimana dikiri kanan merupakan kebun kopi.
Candi kedaton sendiri merupakan peninggalan hindu yang perkirakan dibangun sekitar abad ke 14 terlihat dari pahatan pada bibir tangga yang menunjukan angka 1292 saka atau 1370 M. Merupakan candi yang dibuat dari batu andesit yang berbentuk batur yaitu candi yang hanya mempunyai kaki bangunan tanpa badan dan atap candi, (seperti pernah dijelaskan bro omega) awalnya mungkin dulu ada atap yang tidak permanen berupa ijuk, untuk fungsi sampai sekarang saya belum mendapatkan informasi yang betul sebenarnya candi kedaton ini berfungsi untuk apa.
Sekelilingnya terdapat panil-panil relief yang menceritakan ajunawiwaha, bhomakawya dan juga tentang garuda. tetapi relief2 tersebut banyak yang sudah tidak lengkap lagi beberapa bagian relief hilang dan digantikan oleh balok batu biasa. Relief2 yang terdapat di candi kedaton ini termasuk relief yang menyentuh teutama relief garuda yang sedang menghaturkan sembah kepada ibunya juga relief tentang samba yang mengunjungi ibunya sebelum dia bertempur dengan bhoma. cerita bhoma dan samba merupakan Asura Naraka versi bhomakawya.
Area pegunungan sekitarnya menjanjikan pemandangan yang asri tetapi sayang candinya tidak terlalu dikenal karena posisinya yang jauh, area sekitar agak kurang terawat begitu pula pos penjaga dan beberapa fragmen dibiarkan bertumpuk di sudut area candi, pintu candipun dikunci sehingga menyusahkan orang yang hendak melihat relief lebih jauh, mungkin karena sering terjadi kehilangan relief2.
10. RANU SEGARAN



Di Probolinggo kami akan mengajak anda mengunjungi salah satu keindahan tersembunyi yaitu Ranu Segaran yang terletak di Desa Segaran Kecamatan Tiris tepatnya. Perjalanan kami mulai dari Pajarakan titik persimpangan pertama menuju Ranu Segaran.
Untuk memasuki Kecamatan Tiris diperlukan waktu sekitar tiga puluh menit perjalanan dari Kota Probolinggo. Perjalanan dihabiskan untuk melewati jalan yang kanan kirinya dipenuhi pohon-pohon dan pemandangan rangkaian pegunungan. Walaupun sempat tersesat, namun tak menyurutkan niat kami tuk pergi menyaksiakn keindahan Ranu Segaran. Denagn bertanya kepada beberapa orang penduduk local, akhirnya kami melanjutkan perjalanan yang sempat blank tadi.
Hawa terasa mulai dingin ketika kami berada di ketinggian ± 600m dpl. Tak berapa lama kami sampai di pertigaan sebelum Koramil Tiris yang merupakan jalan masuk utama menuju Ranu Segaran.
11. RANU AGUNG




Secara geografis Ranu Agung Resort berada di desa Ranu Agung Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo Jawa Timur. Atau arah tenggara dari kota Probolinggo sejauh 40 Km. Untuk menuju lokasi ini dapat ditempuh melalui jalur timur dan jalur barat. Jalur timur mulai dari Probolinggo, Klaseman, Condong, Tiris. Dan dari barat mulai Probolinggo, Klaseman, Maron, Ranu Gedang, Tiris. Kedua jalur ini merupakan ring road yang melingkar mengelilingi lereng utara gunung berapi Lamongan (1600 Mdpl). Sedangkan kearah selatan dari Ranu Agung juga terdapat jalan tembus melalui desa Curah Putih ke kecamatan RanduAgung Kabupaten Lumajang. Begitu pula arah timur dari Ranu Agung juga terdapat jalan tembus yang menyisir perkebunan teh dan menembus lereng pegunungan Argopuro atau Hyang Gerrbecht (3088 Mdpl) menuju Jatiroto dan kota Jember. Selain itu yang paling menarik, bahwa Ranu Agung Resort ini hanya berjarak 9 Km atau 15 menit perjalanan dari pusat kegiatan arung jeram di sungai Pekalen.

Buah dari Probolinggo
Buah yang terkenal dari kota Probolinggo adalah buah mangga dan anggur. Berbagai macam buah mangga yang terdapat di kota Probolinggo misalnya, mangga manalagi, mangga arum manis, mangga gadung, dan lain-lain.
SEJARAH KOTA PROBOLINGGO
BANGER dan PROBOLINGGO
Pada zaman Pemerintahan Prabu Sri Nata Hayam Wuruk raja Majapahit yang ke IV (1350-1389), Probolinggo dikenal dengan nama “ Banger “, nama sungai yang mengalir ditengah daerah Banger ini.Sejalan dengan perkembangan Politik kenegaraan/kekuasaan di Zaman Kerajaan Majapahit, pemerintahan di Banger Juga mengalami perubahan-perubahan/perkembangan seirama dengan perkembangan Zaman. Pada saat Minakjinggo, Raja Blambangan berkuasa, banger yang merupakan perbatasan antara Majapahit dan Blambangan dikuasai pula oleh Minakjinggo.Bahkan Banger menjadi kancah perang saudara antara Blambangan dan Majapahit yang dikenal dengan “ Perang Paregreg “.Adapun Nama Banger ini diberikan karena airnya berbau amis/Banger karena darah Menak Jinggo yang dipenggal kepalanya oleh Raden Damarwulan.Banger, pada masa Pemerintah VOC tahun 1746 mengangkat Kyai Djoyolelono sebagai Bupati Pertama di Banger, dengan gelar Tumenggung.
Karena Politik adu domba maka pada tahun 1768 Bupati Banger meninggalkan jabatannya dan mengembara /lelono dan sebagai penggantinya adalah Kyai Djoyolelono menurut cerita Kabupatennya di Benteng Lama. Masa Pemerintahan Tumenggung Joyonegoro Daerah Banger amat makmur penduduknya tambah banyak, yang kemudian Beliau mendirikan Masjid Jami’ lebh kurang tahun 1770 kemudian nama Banger oleh Tumenggung Joyonegoro diganti menjadi PROBOLINGGO yang artinya : Probo = Sinar, Linggo=Tugu, badan, tanda, peringatan, tongkat.
Jadi Probolinggo adalah Sinar yang berbentuk tugu, gada, tongkat (mungkin yang dimaksud adalah meteor/bintangjatuh), Setelah wafat Kanjeng Jimat dimakamkan di Pesarean belakang Masjid Jami’ dan karena disenangi masyarakat beliau mendapat sebutan ” Kanjeng djimat”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar