KISAH CINTA - Kumpulan - Arti kata cinta memang sangat luas untuk bisa di tulis dalam rangkaian kata dan kalimat. Tetapi lewat Kisah Cinta ini saya akan mencoba menggambarkan Romantika cinta, keindahan dalam cinta, kesabaran dalam cinta, dan pengabdian dalam cinta.
Setelah sebelumnya Burahol.com membuat artikel kisah inspiratif, kemudia artikel kisah cinta ini maka selanjutnya burahol.com akan membuat artikel kisah cinta sejati. Ikuti terus perkembangan Burahol.com
Silahkan membaca!!!
Setelah sebelumnya Burahol.com membuat artikel kisah inspiratif, kemudia artikel kisah cinta ini maka selanjutnya burahol.com akan membuat artikel kisah cinta sejati. Ikuti terus perkembangan Burahol.com
Silahkan membaca!!!
Saya
Adalah Imam Panuju dan saya memiliki sebuah kisah cinta yang
memberikanku sebuah pengajaran tentangnya. Ini bukanlah sebuah kisah
cinta hebat dan mengagumkan seperti dalam novel-novel romantis, tetapi
tetap bagiku ia adalah kisah yang jauh lebih mengagumkan dari semua
novela tersebut.
Ini
adalah kisah cinta ayahku, Alik alipudin dan ibuku, Zenit Fitriani.
Mereka bertemu di sebuah majlis resepsi pernikahan dan kata ayahku dia
jatuh cinta pada pandangan pertama ketika ibuku masuk ke dalam ruangan.
Saat itu dia tahu, inilah wanita yang akan dikahwininya. Ia menjadi
kenyataan dan mereka telah bernikah selama 40 tahun dengan tiga orang
anak. Aku anak sulung, telah berkahwin dan memberikan mereka dua orang
cucu. Ibu bapaku hidup bahagia dan selama bertahun-tahun telah menjadi
ibu bapa yang sangat baik bagi kami, membimbing kami dengan penuh cinta
kasih dan kebijaksanaan.
Aku
teringat suatu hari ketika aku masih berusia belasan tahun. Beberapa
jiran kami mengajak ibuku pergi ke pembukaan pasaraya yang menjual
alat-alat keperluan rumah tangga. Mereka mengatakan hari pembukaan
adalah waktu terbaik untuk berbelanja barang keperluan kerana barang
sangat murah dengan kualiti yang berpatutan.
Tapi
ibuku menolaknya kerana ayahku sebentar lagi akan pulang dari kerja.
Kata ibuku,”Ibu tak akan pernah meninggalkan ayahmu sendirian”.
Kisah Cinta
Perkara
itu yang selalu ditegaskan oleh ibuku kepadaku. Apapun yang terjadi,
sebagai seorang wanita, aku wajib bersikap baik terhadap suamiku dan
selalu menemaninya dalam keadaan apapun, baik miskin, kaya, sihat
mahupun sakit. Seorang wanita harus menjadi teman hidup suaminya. Banyak
orang tertawa mendengar hal itu. Menurut mereka, itu hanyalah lafaz
janji pernikahan, omongan kosong belaka. Tapi aku tetap mempercayai
nasihat ibuku.
Sampai
suatu hari, bertahun-tahun kemudian, kami sekeluarga mengalami berita
duka. Setelah ulang tahun ibuku yang ke-52, ibuku terjatuh di kamar
mandi dan menjadi lumpuh. Doktor mengatakan kalau saraf tulang belakang
ibuku tidak berfungsi lagi, dia harus menghabiskan sisa hidupnya di
pembaringan.
Ayahku,
seorang lelaki yang masih sihat di usia tuanya. Tetapi dia tetap setia
merawat ibuku, menyuapinya, bercerita segala hal dan membisikkan
kata-kata cinta pada ibu. Ayahku tak pernah meninggalkannya. Selama
bertahun-tahun, hampir setiap hari ayahku selalu menemaninya. Ayahku
pernah mengilatkan kuku tangan ibuku, dan ketika ibuku bertanya ,”Untuk
apa kau lakukan itu? Aku sudah sangat tua dan hodoh sekali”.
Ayahku menjawab, “Aku ingin kau tetap merasa cantik”.
Begitulah pekerjaan ayahku sehari-hari, merawat ibuku dengan penuh kelembutan dan kasih sayang.
Suatu hari ibu berkata padaku sambil tersenyum,”Kau tahu, Linda. Ayahmu tak akan pernah meninggalkan aku…kau tahu kenapa?”
Aku menggeleng, dan ibuku berkata, “Kerena aku tak pernah meninggalkannya…”
Itulah
kisah cinta ayahku, Alik alipudin dan Ibuku, Zenit Fitriani, mereka
memberikan kami anak-anaknya pelajaran tentang tanggungjawab, kesetiaan,
rasa hormat, saling menghargai, kebersamaan, dan cinta kasih. Bukan
dengan kata-kata, tapi mereka memberikan contoh dari kehidupannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar